apa kabar kamu? seseorang yang sudah lama lagi tak pernah ku dengar kabarnya. seseorang yang pernah begitu lama menemani kala duka ataupun senang. apakah kamu masih mengingatku? seperti halny diriku sekarang yang masih mengingatmu, yang sulit untuk menghapusmu dari pikiranku. rindu... mungkin seperti itu yang ku rasakan sekarang, mngkin aku hanya
bisa melihat dan mengawasi mu dari kejauhan. menanyakan kabarmu dari
teman-teman mu saja, karena aku yg sangat pengecut, yang tak berani
menanyakan langsung kepadamu. (mungkin) semua karena kesalahan
terakhirku yang membuatku tak berani lagi menemuimu, menghubungimu,
ataupun sekedar menanyakan kabarmu melalui sosial media.
melalui tulisan ini juga saya ucapkan Selamat Ulang Tahun, tak terasa kini umurmu sudah 20 tahun, semoga semoga dan semoga semua yang terbaik yang diberikan kepadamu di umurmu yang baru, semoga kamu menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. mungkin tak banyak yang bisa saya katakan tapi yang pasti tetaplah menjadi seseorang yang dulu dan sekarang saya kenal. seseorang yang sering tertutup kepada siapapun, seseorang yang mampu menyembunyikan kesedihan dan seseorang yang senang berbagi kebahagiaan kepada siapapun :).
Sabtu, 12 April 2014
Minggu, 23 Maret 2014
Last Child - Tak Pernah Ternilai
Kau menyiksaku di sini dalam rasa bersalah
Yang kini membunuhku secara perlahan
Kau selalu menghindar dari aku yang selalu mencoba
Ungkapkan semua lewat tatap mata ini
Ternyata maafmu tak pernah pantas untukku
Kau anggap aku tak ada
Dan kau tak pernah mengenal diriku
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu
Kau menghukum hati ini, hati yang dulu
Kau yakini tak pernah kecewakanmu
Kau memutuskan tuk pergi sebelum ku sempat
Memohon dan mengemis agar kau tetap di sini
Ternyata sedalam itu kau benci diriku
Kau anggap ku tak terlihat
Meski ku tepat di depan matamu
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti oooh
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu
Yang kini membunuhku secara perlahan
Kau selalu menghindar dari aku yang selalu mencoba
Ungkapkan semua lewat tatap mata ini
Ternyata maafmu tak pernah pantas untukku
Kau anggap aku tak ada
Dan kau tak pernah mengenal diriku
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu
Kau menghukum hati ini, hati yang dulu
Kau yakini tak pernah kecewakanmu
Kau memutuskan tuk pergi sebelum ku sempat
Memohon dan mengemis agar kau tetap di sini
Ternyata sedalam itu kau benci diriku
Kau anggap ku tak terlihat
Meski ku tepat di depan matamu
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti oooh
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu
Langganan:
Postingan (Atom)